Harmud


Thursday, November 6, 2008

I' ve Been Falling For You

Love of life is when a slice of the moon
has fallen into my heart
As bright as when a piece of star that stuck
in your eyes
Oh..what a lovely glorious painful
That I'm looking for that something,still
Don't you feel like flying??
Closer to me now...............
I want to know alive....
I want to the wind very closely
When it says in whispers that
I' ve been falling for you.................



love you...............


I Missed Your Smile

There is a time that I want to smile
But I can't
There is a time that I want to cry
And I cry like possessed
While life goes on
I can not stand
And I fell like a dead
That is the time when I missed your smile.............

Kata Tuk Diucap...

Kucari kata-kata tuk diucapkan
Ku telusuri frase-frase tuk dirangkai
Tapi apa yang kudapat??
Aku diam.............

Tiap pancaran dari matamu
Terpancar dari dunia lain
Tiap sunggingan senyum yang kau berikan
Mengalun lagu asing bagiku

kita telah terbang jauh
Tinggi, tinggi,dan terlalu tinggi
Tapi aku pun terjatuh
Terjerembab di dalam bumi

Aku melihat kau tertawa bersama burung-burung
Aku mendengar.............
Kudengar suaramu memekakkan dan membelah

Sesuatu bersembuyi di sini
Di bumi ini kata-kata untuk dikatakan
tetapi aku tak bertutur......

Cinta Yang Pergi

Sore. Mendung masih bergelayut di atas sana, seakan enggan meninggalkan kubunya. Amanda, biasa ia disapa duduk termangu mematut sepi pada sebuah kursi berukiran jepara. Dibiarkannya hembusan lembut sang bayu memainkan anak rambutnya, sesekali matanya menatap jauh ke luar, wajah cantiknya tidak dapat menyembunyikan kegundahan hati gadis itu.

Jarum-jarum air mulai turun. Basah hujan di luar sana dan percikan airnya sebagian membasahi kaca nako, Amanda masih duduk termangu, dilihatnya jam telah menunjukkan angka lima, sudah hampir 1 jam ia menunggu Dhika. Diraihnya handphone dan mencoba menghubungi Dhika, namun tidak ada jawaban dari seberang sana.........

Pikirannya tak menentu. Seribu pikiran menghinggapi kepalanya dan bergerumul dengan hatinya. Kembali ia menghubungi Dhika, tapi tetap saja tak ada jawaban. " Kemana Dhika?" pikirnya. " Dia nggak pernah terlambat kayak gini?" gumamnya.

" Kamu harus kuat, Dhika......kamu harus kuat.....kamu jangan menyerah..!!! " suara wanita paruh baya terdengar lirih setengah terisak dari balik tirai ruang ICU. Wajahnya terlihat cemas, tangannya menggenggam erat tangan putranya yang di penuhi selang infus. Dhika...tergolek lemas di bangsal Rumah Sakit, wajahnya memucat seperti kapas.

Jam menunjukan pukul 6 sore lebih 30 menit. Suara gending senja sayup terdengar lirih di telinga. Amanda masih berkutat dengan perasaannya. Mencoba ia me-reka-reka apa yang terjadi dengan Dhika. Pikirannya kacau hingga tak dapat lagi untuk berpikir tenang. Kepalanya mulai terasa berat. Amanda duduk dan menyandarkan kepalanya ke sofa.

Di luar sana, tampak seorang pria berlari-lari menembus hujan. Ia tersenyum ketika melihat Amanda. Dihampirinya Amanda yang nampak tertidur pulas di sebuah sofa . Ia amati wajah gadis itu, lama ia menatapnya. Disentuhnya wajah lembut itu dengan tangannya yang kekar. Amanda terbangun. Dan alangkah senangnya Amanda melihat kedatangan pria itu. Senyumnya mengembang.

" Kamu dari mana aja sih Dhik? aku dah nunggu kamu lama banget, tau???!! suara Amanda sedikit manja. Dhika hanya tersenyum. Meliahat Dhika hanya tersenyum, kembali Amanda bersuara. " Sebenernya kamu itu jadi ngajak aku pergi nggak? " tanyanya. Dhika kembali diam. Ditatapnya mata Amanda dalam. Kali ini tatapan mata Dhika terasa teduh bagi Amanda. Ada kedamaian di sana.

Disentuhnya pipi merah Amanda. " Amanda....aku sayang kamu..." ujar Dhika perlahan. GELEGAR!!!!!. Amanda terhenyak. Suara petir membangunkannya. Amanda menoleh kiri kanan mencari sosok Dhika. Tak ada Dhika di sana. Dingin dirasakan Amanda hingga menembus sumsum tulangnya. Suara dering handphone kembali mengejutkannya. Wajahnya berseri namun mendadak suram. Amanda terpaku. lidahnya kelu , terduduk lemas ia dan butiran-butiran air keluar dari kedua sisi matanya yang indah. Tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Leukemia telah membawa Dhika pergi untuk selamanya. Dhika pergi dengan membawa sejuta cintanya..........akan tiada lagi kini tawamu..tuk hapuskan semua sepi dihati..ada cerita tentang aku dan dia dan kita bersama saat dulu kala... lagu Peterpan terdengar dari suara seorang pengamen menambah kedukaan Amanda.

by: harmud